Postingan kali ini baru berhubungan sama deskripsi blognya,, membahas soal judul yang tertera di atas, dan semoga
postingan ini bisa sedikit menambah ilmu buat yang membacanya (aku
bukan ahlinya di bidang ini lho,, ini cuman sekedar share aja apa yang
aku dapat dari pengalamanku)
tentang bagai mana memaksimalkan fungsi kamera pocket, untuk mengambil
gambar saat konser musik,, kan sekarang lagi banyak tuh artis artis
ibukota yang berdatangan ke daerah daerah,, apalagi jaman kampaye gini..
Dengan memaksimalkan kamera mungil ini, semua bisa terekam dengan baik.
Terlebih, banyak kamera saku yang menyediakan fasilitas lebih dari 10MP
dan mode manual.
Percayalah, semua ditentukan fotografer bukan oleh alat: ''The People Behind The Gun.'' @quote By : Mikael Mulianto
the trick are :
1. Pastikan batarei terisi penuh saat meluncur ke lokasi konser. Baterai
full diperlukan karena banyak momen sepanjang konser yang sayang
terlewatkan. Bila perlu, bawa batere cadangan juga, (trik baru, BAWA POWERBANK)
2. Gunakan memori paling besar dari yang Anda punya. Memori besar
dipergunakan untuk memastikan keasyikan memotret tidak berhenti di
tengah jalan.
3. Setting mode di aperture priority. Tidak perlu malu untuk menggunakan mode otomatis/progam.
4. Turunkan lightmeter setidaknya 1 step karena lensa sangat sensitif menerima lampu konser.
5. Pilih white balance terbaik. Jangan ragu untuk mencoba semua
fasilitas WB, bandingkan dan cari yang paling sesuai selera dan gunakan
sepanjang konser.
6. ISO disarankan tidak lebih dari 800. Sebab, dikhawatirkan terjadi
noise dan gambar pecah yang cukup mengganggu. Jangan takut gambar gelap
karena pada konser artis luar negeri, tata lampu disiapkan dengan matang
dan sangat fotogenik.
7. Pilih kualitas gambar di kamera dengan setting 'Large'. Jangan
terlampau pelit dengan memory card Anda, karena kesempatan memotret
artis pujaan bisa datang masih lama lagi.
Kualitas gambar terbesar sangat baik untuk menyiasati croping di komputer bila diperlukan.
8. Bila kamera saku Anda mempunyai fasilitas continues shoot, gunakan
itu dengan baik. Jepret penyanyi kebanggaan Anda dengan continues shoot
dengan sedikit 'membabi buta'. Ini untuk mendapat momen tidak lolos
begitu saja.
9. Cari posisi terbaik. Saat membeli tiket, perhatikan setting panggung terlebih dahulu.
Kalau panggung mempunyai 'belalai' yang menjorok ke penonton, itu sangat
menguntungkan para pengguna kamera saku karena zooming tidak terlalu
dibutuhkan.
Tetapi kalau tidak ada 'belalai' ke penonton, datanglah secepat mungkin untuk mencapai bibir panggung.
10. Beberapa konser menyediakan panggung penonton lebih tinggi dari
kelas festival. Posisi ini lebih efektif dibanding menjepret dari kelas
festival biasa. Sebab, dengan posisi lebih tinggi, Anda mempunyai
kelebihan memotret suasana keseluruhan konser yang megah. Juga suasana
kolosal yang sangat memukau. Kalaupun tidak ada posisi lebih tinggi dari
panggung, misalkan konser berada di lapangan terbuka dan setting
panggung tidak mempunyai belalai ke penonton, jangan pilih posisi
terlalu dekat ke bibir panggung. Sebab, meski posisi memotret di bibir
panggung mempunyai kelebihan dapat memotret close-up, namun tidak dapat
menjepret suasana konser secara keseluruhan. Ambil bagian di tengah atau
dibagian belakang. Jangan khawatir, zooming lensa di kamera saku
tertentu masih bisa memotret ekpresi penyanyi dengan baik.
11: Jangan panik dan terburu-buru saat memotret konser. 2 jam
pertunjukan sangat panjang untuk menghasilkan sedikitnya 20 hingga 30
frame terbaik.
Tetap nikmati lagu-lagu yang dibawakan tanpa takut kehilangan momentum.
Yakinlah ada pengulangan adegan yang masih bisa dipotret bila adegan
sebelumnya lolos. Pengulangan adegan biasa terjadi meski koreografi
dibuat oleh koreografer paling handal sekalipun.
12. Perhatikan aksi panggung si artis. Biasanya terdapat gerakan khusus
dimana semua terdiam beberapa detik untuk membuat jeda. Beberapa artis
melakukan ini di tengah lagu atau akhir lagu. Saat inilah moment terbaik
untuk menjepret dengan kamera saku Anda.
13. Supaya tidak monoton, jangan fokus pada artisnya saja. Setidaknya Anda dapat memotret:
- Suasana keseluruhan konser dari penonton hingga panggung utama.
- Kemegahan tata lampu.
- Close up artis, cari ekpresi terbaik. Kalau zoom tidak sampai
close-up, Anda bisa memaksimalkan di setengah badan atau seluruh badan.
Capture bahasa tubuh terbaik dari si artis.
- Jepret artis seluruh badan, pastikan bahasa tubuh paling dramatis terekam sempurna.
- Siap-siap dengan berbagai aksi kejutan artis misalnya turun ke
tengah-tengah penonton. Bila itu terjadi, jangan panik. Pastikan semua
dalam kendali Anda.
Dari seluruh siasat di atas, bagaimanapun juga foto tidak bisa merekam
suara dan kehebohan suatu konser. Fokuslah untuk menghasilkan foto yang
mampu menangkap dan mewakili gemuruh dahsyat si pemusik. Jadikan foto
Anda benar-benar berbicara meski hanya dengan kamera saku. Selamat
mencoba!
NB : beberapa ilmu di dalam trik ini saya dapatkan dari Pak Roedy Haryo
Widjono, seorang Budayawan yang banyak memberi saya inspirasi soal bagai
mana menyiasati hal yang kurang dianggap berguna oleh orang lain
Juga buat Pak Mikael Mulianto A.K.A Brontox = yang mengajari saya banyak
hal soal Fotografi,, momen Foto, atau dramatic foto (ngenes banget Bron
Yah !)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar