Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Februari 2014

Trik Fotografi Konser menggunakan Kamera Pocket

Postingan kali ini baru berhubungan sama deskripsi blognya,,  membahas soal judul yang tertera di atas, dan semoga postingan ini bisa sedikit menambah ilmu buat yang membacanya (aku bukan ahlinya di bidang ini lho,, ini cuman sekedar share aja apa yang aku dapat dari pengalamanku)

tentang bagai mana memaksimalkan fungsi kamera pocket, untuk mengambil gambar saat konser musik,, kan sekarang lagi banyak tuh artis artis ibukota yang berdatangan ke daerah daerah,, apalagi jaman kampaye gini..

Dengan memaksimalkan kamera mungil ini, semua bisa terekam dengan baik. Terlebih, banyak kamera saku yang menyediakan fasilitas lebih dari 10MP dan mode manual.

Percayalah, semua ditentukan fotografer bukan oleh alat: ''The People Behind The Gun.'' @quote By : Mikael Mulianto

the trick are :

1. Pastikan batarei terisi penuh saat meluncur ke lokasi konser. Baterai full diperlukan karena banyak momen sepanjang konser yang sayang terlewatkan. Bila perlu, bawa batere cadangan juga, (trik baru, BAWA POWERBANK)

2. Gunakan memori paling besar dari yang Anda punya. Memori besar dipergunakan untuk memastikan keasyikan memotret tidak berhenti di tengah jalan.

3. Setting mode di aperture priority. Tidak perlu malu untuk menggunakan mode otomatis/progam.

4. Turunkan lightmeter setidaknya 1 step karena lensa sangat sensitif menerima lampu konser.

5. Pilih white balance terbaik. Jangan ragu untuk mencoba semua fasilitas WB, bandingkan dan cari yang paling sesuai selera dan gunakan sepanjang konser.

6. ISO disarankan tidak lebih dari 800. Sebab, dikhawatirkan terjadi noise dan gambar pecah yang cukup mengganggu. Jangan takut gambar gelap karena pada konser artis luar negeri, tata lampu disiapkan dengan matang dan sangat fotogenik.

7. Pilih kualitas gambar di kamera dengan setting 'Large'. Jangan terlampau pelit dengan memory card Anda, karena kesempatan memotret artis pujaan bisa datang masih lama lagi.
Kualitas gambar terbesar sangat baik untuk menyiasati croping di komputer bila diperlukan.

8. Bila kamera saku Anda mempunyai fasilitas continues shoot, gunakan itu dengan baik. Jepret penyanyi kebanggaan Anda dengan continues shoot dengan sedikit 'membabi buta'. Ini untuk mendapat momen tidak lolos begitu saja.

9. Cari posisi terbaik. Saat membeli tiket, perhatikan setting panggung terlebih dahulu.

Kalau panggung mempunyai 'belalai' yang menjorok ke penonton, itu sangat menguntungkan para pengguna kamera saku karena zooming tidak terlalu dibutuhkan.

Tetapi kalau tidak ada 'belalai' ke penonton, datanglah secepat mungkin untuk mencapai bibir panggung.

10. Beberapa konser menyediakan panggung penonton lebih tinggi dari kelas festival. Posisi ini lebih efektif dibanding menjepret dari kelas festival biasa. Sebab, dengan posisi lebih tinggi, Anda mempunyai kelebihan memotret suasana keseluruhan konser yang megah. Juga suasana kolosal yang sangat memukau. Kalaupun tidak ada posisi lebih tinggi dari panggung, misalkan konser berada di lapangan terbuka dan setting panggung tidak mempunyai belalai ke penonton, jangan pilih posisi terlalu dekat ke bibir panggung. Sebab, meski posisi memotret di bibir panggung mempunyai kelebihan dapat memotret close-up, namun tidak dapat menjepret suasana konser secara keseluruhan. Ambil bagian di tengah atau dibagian belakang. Jangan khawatir, zooming lensa di kamera saku tertentu masih bisa memotret ekpresi penyanyi dengan baik.

11: Jangan panik dan terburu-buru saat memotret konser. 2 jam pertunjukan sangat panjang untuk menghasilkan sedikitnya 20 hingga 30 frame terbaik. Tetap nikmati lagu-lagu yang dibawakan tanpa takut kehilangan momentum. Yakinlah ada pengulangan adegan yang masih bisa dipotret bila adegan sebelumnya lolos. Pengulangan adegan biasa terjadi meski koreografi dibuat oleh koreografer paling handal sekalipun.

12. Perhatikan aksi panggung si artis. Biasanya terdapat gerakan khusus dimana semua terdiam beberapa detik untuk membuat jeda. Beberapa artis melakukan ini di tengah lagu atau akhir lagu. Saat inilah moment terbaik untuk menjepret dengan kamera saku Anda.

13. Supaya tidak monoton, jangan fokus pada artisnya saja. Setidaknya Anda dapat memotret:
- Suasana keseluruhan konser dari penonton hingga panggung utama.
- Kemegahan tata lampu.
- Close up artis, cari ekpresi terbaik. Kalau zoom tidak sampai close-up, Anda bisa memaksimalkan di setengah badan atau seluruh badan. Capture bahasa tubuh terbaik dari si artis.
- Jepret artis seluruh badan, pastikan bahasa tubuh paling dramatis terekam sempurna.
- Siap-siap dengan berbagai aksi kejutan artis misalnya turun ke tengah-tengah penonton. Bila itu terjadi, jangan panik. Pastikan semua dalam kendali Anda.
Dari seluruh siasat di atas, bagaimanapun juga foto tidak bisa merekam suara dan kehebohan suatu konser. Fokuslah untuk menghasilkan foto yang mampu menangkap dan mewakili gemuruh dahsyat si pemusik. Jadikan foto Anda benar-benar berbicara meski hanya dengan kamera saku. Selamat mencoba!


NB : beberapa ilmu di dalam trik ini saya dapatkan dari Pak Roedy Haryo Widjono, seorang Budayawan yang banyak memberi saya inspirasi soal bagai mana menyiasati hal yang kurang dianggap berguna oleh orang lain

Juga buat Pak Mikael Mulianto A.K.A Brontox = yang mengajari saya banyak hal soal Fotografi,, momen Foto, atau dramatic foto (ngenes banget Bron Yah !)

Tidak ada komentar: